SYIMJA

SYI`ARUL ISLAM WAL MUSLIMIN JAMA`AH “ALWASILAH” (SYIMJA)

Pesisir Purworejo Bonang Demak Jawa Tengah Indonesia

Pengantar

الْحَمْدُ للهِ الَّذِىْ نَشَرَ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِينْ، وَجَعَلَهُ مِنْ شَعَائِرِهِ وَمِنْ إِهْتِمَامِ الصَّالِحِينْ، وَقَالَ: وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللهِ فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوبْ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ أَرْسَلَهُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِينْ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّينْ. أَمَّا بَعْدُ: فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: أَلَابِذِكْرِ اللهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبْ.  

Syi’ar adalah lafadh yang mufrad, jamaknya adalah asy’irah atau sya’a-ir,  Syiar menurut bahasa artinya simbol / tanda pengenal / selogan/ kemulyaan / kebanggaan.

Syiar dg arti tanda pengenal, seperti yang disebut dalam hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Abu Dawud yang artinya:

(شعار المهاجرين عبد الله وشعار الأنصار عبدر الرحمان)

Artinya ”Syiar (tanda) kaum Muhajirin adalah Abdullah dan Syiar(tanda) kaum Anshar adalah Abdurrahman”

Syiar dengan arti slogan dipergunakan oleh Nabi SAW dalam beberapa hadis. Misalnya hadis yang diriwayatkan Imam at-Tirmizi

(شعار المؤمنين على الصراط: رب سلم سلم)

Artinya, ”Syiar (slogan) orang mukmin pada jembatan di akhirat adalah, ‘Ya Allah, selamatkan, selamatkan.

Dalam Alquran, kata syiar tidak disebutkan. Yang disebutkan adalah padanannya yaitu sya’irah dan jamaknya sya’a-ir.

Kata sya’a-ir Allah dalam Alquran pada umumnya diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan syiar-syiar Allah. sebagaimana Firman Allah SWT:

ذٰلِكَ وَمَنْ يُّعَظِّمْ شَعَاۤىِٕرَ اللّٰهِ فَاِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوْبِ

Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya hal itu timbul dari ketakwaan hati. (Al-Haj: 32)

Sya’a-ir Allah merupakan simbol-simbol Allah SWT yang terdiri atas segala hal yang berhubungan dengan Kebesaran Allah, Kemulyaan Islam dll. seperti tempat – tempat pelaksanaan ibadah haji:

(1) Shafa, Marwa, Ka’bah, Arfah dan sebagainya;

(2) manasik dan ibadah wajib;

(3) larangan-larangan, misalnya berburu dan

(4) waktu dan musim pelaksanaan kewajiban haji.

Atau

(1) Tanda-tanda atau tempat-tempat beribadah dan taat kepada Allah SWT.

(2) Segala amalan yang dilakukan dalam rangka ibadah yang semarak dan bisa di tiru orang lain.

Di kalangan umat Islam Indonesia, kata syiar juga sering dipakai dengan dihubungkan pada kata Islam, sehingga menjadi syiar Islam. Syiar Islam diartikan sebagai kemuliaan dan kebesaran.

Secara umum, syiar Islam merupakan tanda, simbol atau slogan Islam yang nampak dari ibadah yang dirayakan secara besar-besaran seperti Dzikir bersama, shalat Idul Adha dan Idul Fitri di Masjid / lapangan terbuka.

Selain itu juga berlaku pada kegiatan ke-Islaman yang dilakukan masyarakat Islam seperti perayaan maulid Nabi Muhammad SAW, perayaan Isra` Mi’raj Nabi Muhammad SAW. dll.

Sesuai dengan namanya SYI`ARUL ISLAM WAL MUSLIMIN JAMA`AH “ALWASILAH” (SYIMJA) Organisasi ini berperan sebagai pengembang / penyebar ajaran Islam ala ahlissunnah wal jama`ah pada bangsa Indonesia dengan santun agar semua ummat tetap meyaqini bahwa Islam sebagai agama yang Rohmatan lil-alamin, karena itu diperlukan adanya bimbingan dan arahan bagi para penyebar dan pengembangnya agar benar-benar berkualitas dan berakhlaqul karimah, yang berilmu dan beramal serta mampu memberikan tauladan sekaligus sebagai pemberi solusi dari persoalan masyarakat demi terciptanya sebuah masyarakat yang sejahtera dan berkualitas.

Ormas ini juga berperan sebagai wadah untuk membantu dan membimbing para anggota dan atau masyarakat Indonesia agar bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT, serta mendidik dan membina ummat agar memiliki keimanan, ketaqwaan dan ketenangan batiniah. Meningkatkan ukhuwwah Islamiyyah dan ukhuwwah wathoniyyah serta mewujudkan kegotong-royongan dalam melaksanakan ibadah dan ta`awun `alal birri wat-taqwa. Membimbing dan mengarahkan ummat serta mendo’akannya agar mendapatkan keselamatan,  kesuksesan dan kebahagiaan dunia Akhirat.

Peran inilah yang menjadi fokus dari kegiatan yang dilakukan oleh Ormas SYI`ARUL ISLAM WAL MUSLIMIN JAMA`AH “ALWASILAH” (SYIMJA)  dimana Ormas ini mencoba untuk memberikan solusi kepada jama’ahnya dalam menyelesaikan persoalan hidup yang terkait dengan masalah Ibadah kepada Allah SWT, dan masalah kesulitan ekonomi, dimana persoalan kesulitan ekonomi ini seringkali membuat manusia lupa dan putus asa. Lupa karena terlalu asiknya mencari uang (kehidupan dunia), putus asa karena tidak lagi menemukan solusi atau cara untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari.

Persoalan-persoalan seperti di ataslah yang menyebabkan sebagian masyarakat Indonesia pada khususnya mengalami tendensi moral, dimana mereka banyak yang lupa akan Tuhan mereka. lalu dari tendensi moralitas inilah akhirnya sebagian umat manusia menghalalkan segala cara demi mencapai kebahagian duniawi yang bersifat sementara. mereka tidak menemukan kepuasan batiniah yang hakiki, seakan-akan yang terjadi adalah hilangnya sifat berkah dari rizki yang di turunkan oleh Allah kepada mereka lantaran kurangnya berdzikir dan  bersyukur kepada Allah SWT.

Berangkat dari latar belakang di atas, maka Ormas SYI`ARUL ISLAM WAL MUSLIMIN JAMA`AH “ALWASILAH” (SYIMJA) di Bentuk, dimana Ormas ini diharapkan nantinya mampu menjawab sekaligus memberikan solusi dari persoalan-persoalan yang dihadapi oleh umat manusia dewasa ini. Karena itu kegiatan-kegiatan keagamaannya harus mampu menjawab atas persoalan masyarakat yang kering dari sifat-sifat religius, sekaligus merupakan penyejuk rohani yang gersang diterpa kerakusan manusia dalam mengarungi kehidupan duniawi yang penuh intrik ini.

نَحْنُ نُرِيْدُ وَاللهُ فَعَّالٌ لِمَا يُرِيْدُ

Scroll to top